
Jakarta, 19 Mei 2025 – Upaya PT Kereta Api Indonesia (Persero) memperkuat jaringan transportasi di luar Pulau Jawa terus menunjukkan hasil positif. Di Sumatera Utara, peningkatan layanan kereta api menjadi pendorong utama dalam memperlancar mobilitas masyarakat dan barang secara efisien.
”KAI Divisi Regional I Sumatera Utara mengelola 479,309 km’sp (Kilometer Sepur) lintas aktif yang menjangkau wilayah Sumatera Utara dan sebagian Aceh. Tercatat 43 stasiun aktif tersebar di 13 kabupaten/kota di Sumatera Utara, dan 3 stasiun di Provinsi Aceh dengan panjang rel 29,450 km’sp,” jelas Vice President Public Relations KAI, Anne Purba.
Data menunjukkan peningkatan penumpang cukup signifikan pada awal tahun ini. Dalam empat bulan pertama 2025, jumlah penumpang mencapai 873.114 orang, tumbuh 7% dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang tercatat 817.225 penumpang.
“Angka ini mencerminkan pemulihan dan peningkatan minat masyarakat terhadap transportasi kereta api di luar Jawa,” ujar Anne.
Di sisi layanan subsidi, sejumlah kereta seperti KA Putri Deli, KA Siantar Ekspres, dan KA Datuk Belambangan, telah menjangkau banyak wilayah dengan total penumpang mencapai 1,7 juta orang sepanjang 2024. Sedangkan KA Perintis Cut Meutia terus melayani wilayah-wilayah di Aceh yang sulit dijangkau moda lain.
“KAI menghadirkan beragam layanan, seperti KA Sribilah Utama yang melayani rute Medan–Rantau Prapat dengan kelas campuran Eksekutif, Bisnis, dan Ekonomi, serta KA lokal dan ekonomi untuk masyarakat di jalur pendek dan menengah,” tambah Anne.
Selain sebagai moda transportasi masyarakat, kereta api di Medan juga menjadi pelopor sistem KA Bandara pertama di luar Jawa. Rute Medan–Kualanamu telah terhubung dengan moda lain untuk mendukung kelancaran konektivitas kawasan.
“Jaringan kereta aktif mendukung pergerakan penumpang dan logistik di 13 kabupaten/kota, memperluas akses ke layanan publik, pasar, dan pusat pendidikan serta meningkatkan daya saing daerah,” jelas Anne.
Dalam hal logistik, volume angkutan barang mencapai 263.762 ton hingga April 2025, hampir setara dengan capaian tahun sebelumnya sebesar 264.308 ton.
“Kami berkomitmen menjaga keandalan layanan logistik rel, yang menjadi andalan sektor industri,” ungkap Anne.
Fasilitas logistik di Sei Mangkei kini terhubung langsung dengan dua pelabuhan besar, yakni Pelabuhan Kuala Tanjung (41,212 km’sp) dan Pelabuhan Belawan (141,853 km’sp), mempercepat alur distribusi barang.
“Dengan dukungan subsidi BBM, angkutan barang berbasis kereta api menjadi alternatif logistik yang efisien dan rendah emisi. Efisiensi ini juga mendukung kebijakan dekarbonisasi sektor transportasi,” tutup Anne.
Dengan kekuatan jaringan dan efisiensi yang terus ditingkatkan, Sumatera bagian utara berpotensi besar menjadi simpul logistik nasional berbasis kereta api di masa mendatang. (Redaksi)